Pohon Salam – Morfologi, Kandungan, Manfaat & Cara Budidaya


Bagi ibu-ibu, daun salam niscaya telah banyak dikenal. Sebab, salah satu bab dari pohon salam ini sering dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari selaku bumbu dapur. Pohon ini juga gampang ditemui disekitar kita, sebab besarnya manfaat yang diberikan.





Budidaya pohon salam juga banyak dilaksanakan alasannya adalah ajakan masyarakat yang tinggi. Selain itu, tanaman salam juga memiliki banyak faedah dan khasiat lain selain untuk bumbu rempah kuliner.






Taksonomi





Kingdom:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Myrtales
Famili:Myrtaceae
Genus:Syzygium
Spesies:S. polyanthum




Ciri Morfologi





Pohon salam diketahui sebagai salah satu jenis tumbuhan yang memiliki kegunaan sebagai obat dan rempah-rempah di Indonesia. Tumbuhan dengan nama latin Syzygium polyanthum memiliki beberapa nama berlainan sesuai dengan wilayahnya, ialah ubai serai di penduduk Melayu, manting oleh penduduk Jawa, dan juga gowok di kawasan Sunda.





a. Batang





Sebagai salah satu jenis tumbuhan perdu, pohon salam tumbuh dengan tinggi sekitar 18 meter sampai dengan 27 meter. Biasanya tumbuhan ini hidup secara liar di hutan dengan arah kemajuan batang tegak lurus. Bentuk batangnya lingkaran dengan bab permukaan beralur dan batangnya bersifat kuat dan keras.





Sementara itu, bentuk percabangan flora salam bersifat monopodial. Sifat ini menciptakan batang pokoknya tampak sangat terperinci, sehingga mudah dibedakan antara batang dan cabangnya. Sifat monopodial ini juga yang menimbulkan arah tumbuh batang selalu tegak lurus.





b. Daun





Daun salam berupa lonjong, elips, ataupun bundar telur yang berkembang secara sungsang. Pangkal daun berupa lancip, sedangkan bagian ujung daunnya termasuk tumpul. Secara keseluruhan panjang daun berkisar antara 50 mm hingga 150 mm dengan lebar 35 mm sampai 65 mm.





Daun salam memiliki bentuk daun tunggal yang tumbuh secara berhadapan. Tekstur dari daunnya bersifat licin dengan warna hijau muda. Daun pohon salam mempunyai tangkai sepanjang 5 mm sampai 12 mm dan kalau diperhatikan lebih dekat ada 6 hingga 10 urat daun. Karakteristik dari daun tanaman salam yaitu aromanya yang sungguh harum.





c. Bunga





Pohon salam memiliki bunga yang bersifat ‘waria’, artinya memiliki dua jenis kelamin sekaligus, adalah jantan dan betina. Jumlah kelopak bunga salam 4 hingga 5 helai dengan mahkota bunga yang berjumlah sama. Kadang-kadang mahkota bunga dari pohon salam akan berkembang secara berlekatan.





Bunga salam mempunyai banyak benang sari dengan tangkai sari yang mempunyai warna cerah. Pada beberapa keadaan tangkai sari ini tumbuh menempel pada bunga. Bakal buahnya terletak agak karam dan mempunyai tangkai putik. Jumlah bijinya sekitar 1 sampai 8 dan mengandung sedikit endosperma, bahkan ada yang tidak memilikinya sama sekali.   





d. Buah





Buah salam mempunyai tekstur dan bentuk yang mirip buah buni, ialah dalam pengertian botani ialah buah berdaging yang terbentuk dari bakal buah (ovarium) tunggal.





Diamer buah pohon salam antara 8 hingga 9 mm. Ketika masih muda buah salam berwarna hijau dan ketika sudah masak warnanya bermetamorfosis merah gelap. Jika dicicipi, rasa buah salam terasa agak sepat.





Asal, Sebaran & Habitat





Tumbuhan salam tersebar di hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga dataran dengan ketinggian 1000 m (Jawa), 1200 m (Sabah) dan 1300 (Thailand). Pohon ini berasal dan banyak tumbuh di tempat Asia Tenggara, mirip Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan dan Jawa.





Di Indonesia pohon salam tumbuh di kebun, pekarangan warga, serta lahan wanatani yang lain untuk diambil daunnya.





Kandungan dan Manfaat





Pohon salam memiliki banyak faedah yang dapat digunakan oleh manusia. Mulai dari akar, batang, hingga daunnya dapat dimanfaatkan. Hal ini sesuai dengan kandungan zat-zat kimia serta unsur yang dimiliki oleh flora salam.





daun salam kering




a. Kandungan Pohon Salam





Pohon salam memiliki beberapa kandungan materi kimia yang berfaedah mirip minyak atsiri, flavonoida, dan juga tannin. Selain itu, tanaman ini juga mengandung berbagai macam vitamin mirip vitamin A, vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B9. Terdapat pula kandungan karbohidrat, kalori, mineral, dan serat.





b. Pemanfaatan





Salah satu bentuk pemanfaatan daun salam adalah dengan mengeringkannya. Setelah itu, daun salam kering dapat digunakan sebagai bahan gabungan atau rempah-rempah untuk kuliner. Bahkan sesudah dikeringkan, daun salam juga mampu dimasak untuk menjadi teh. Kandungan daun salam segar maupun kering relatif masih sama.





Daun salam juga berguna bagi lingkungan sekitar. Hal ini dikarekanan adanya kandungan lauric acid di dalam daun yang berfungsi untuk mengusir serangga. Cara pemanfaatannya gampang sekali, cukup dengan meletakkan daun salam di dalam ruangan, maka serangga pengganggu mirip nyamuk dan semut akan pergi.





Manfaat Daun Salam





Pohon salam memiliki banyak sekali khasiat, mulai dari khasiat untuk kesehatan sampai dengan kecantikan. Oleh alasannya itu, masuk akal jika budidaya pohon salam lumayan banyak dikerjakan.





salam koja




a. Pencernaan





Rutin meminum air rebusan daun salam mampu memberi khasiat kepada pencernaan. Beberapa diantaranya yakni mencegah terjadinya perut kembung, khususnya bagi penderita yang mengalami konstipasi atau tingginya asam lambung. Biasanya air daun salam disertakan madu dan juga jahe agar terasa lebih segar.





b. Jantung





Daun salam juga berguna bagi kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan adanya kandungan phytonutrient yang dikenal mampu menangkal terjadinya serangan jantung ataupun stroke. Cara kerjanya juga sama, daun salam direbus dan dicampurkan dengan bunga mawar liar. Orang yang mengalami dilema kesehatan lain juga dapat mengonsumsi ramuan ini.





c. Diabetes Tipe 2





Daun salam juga ampuh dalam mengobati penyakit diabetes tipe 2. Kandungan yang dimiliki daun salam mampu menekan gula darah menjadi turun, begitupun dengan kolesterol dan trigliserida. Dengan begitu insulin di dalam badan dapat diproses dengan lebih baik. Cara penggunaannya cukup dengan meminum air rebusan daun salam.





c. Kanker





Beberapa zat berguna yang terkandung di dalam daun salam antara lain ialah caffeic acid, eugenol, quercetin, serta catechin. Semua bahan-bahan tersebut dikenal berguna menangkal aneka macam penyebab kanker di dalam badan. Selain itu, ada pula zat pathenolide yang bisa menangkal tumbuhnya sel kanker serviks.





d. Bekas Gigitan Serangga





Seperti yang telah disebutkan, daun salam juga bisa dimanfaatkan selaku pengusir serangga. Selain itu apabila kita tergigit nyamuk, maka daun ini juga mempunyai khasiat untuk mengobati bekas sengatan nyamuk. Caranya cukup gampang, tumbuk daun salam kemudian campur dengan minyak kemudian dioleskan pada bekas gigitan serangga.





e. Nyeri





Ketika bagian badan yang terasa nyeri, entah karena terjadi ketegangan otot, keseleo, rematik, ataupun berbagai penyebab lain, maka daun pohon salam juga mampu menjadi obat yang manjur. Biasanya yang dijadikan sebagai obat yakni daun yang sudah diproses menjadi minyak daun salam.





Budidaya





1. Syarat Tumbuh





Tanaman salam di Indonesia tumbuh dengan baik pada tempat dengan ketinggian 300 hingga 700 mdpl dengan suhu udara 25 hingga 30 derajat Celcius dan curah hujan merata. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah berstruktur liat berpasir dengan kadar organik tinggi dan pH sekitar 5,5 hingga 6,5.





2. Penanaman





Budidaya pohon salam mampu lewat bibit yang berasal dari biji dan stek. Namun cara yang paling banyak dilaksanakan yaitu merode stek alasannya adalah cepat dan mudah.





  • Menaman Biji Salam – penanaman mellalui biji mampu dilaksanakan di persemaian dan polybag. Biji yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam lubang tanam dan disiram secara terstruktur. Setelah berusia 2 bulan lalu dipindah ke polybag yang ukurannya lebih besar dan tempatkan di keadaan teduh. Setelah berumur 6 – 7 bulan bibit dapat dipindah ke lahan tanam yang lebih luas, mirip kebun atau pekarangan.
  • Stek Pohon Salam – pilihlah cabang produktif yang cirinya memiliki minimal 3 ranting. Potong cabang sekitar 20 hingga 25 cm dan tanam pada plybag yang berisi gabungan tanah dan pupuk kandang. Siram sercara rutin dan tempatkan pada lokasi yang teduh agar tidak mati. Setelah tumbuh sekitar 6 bulan, maka mampu dipindah ke lahan yang lebih luas dengan menciptakan lubang tanam yang diberi pupuk sangkar atau kompos
  • Mencangkok Tanaman Salam – selain 2 cara diatas, salam juga dapat diperbanyak melalui teknik cangkok. Pilih ranting yang ideal dan sisakan daun sekitar 2 atau 3 helai. Oleskan air bawah merah untuk merangsang kemajuan akar, lalu tancapkan ke media stek kemudian balut dengan plastik dan tempatkan di daerah yang teduh.




3. Perawatan





Perawatan flora salam cukup mudah, kita hanya perlu mengatur tanah agar tetap pada keadaan baik, yakni tidak terlampau lembek, kering maupun terlalu lembab. Lakukan penyemprotan pestisida jika flora terserang olah hama atau penyakit. Daun salam mampu kita manfaatkan secara terus menerus dengan memetiknya sesuai kebutuhan.


0 Response to "Pohon Salam – Morfologi, Kandungan, Manfaat & Cara Budidaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel